WAHAI, PEMIMPIN BANGSAKU
Oleh : Jose Rizal Manua
Wahai, Pemimpin bangsaku,
Tanpa keadilan
Perdamaian tidak akan tercipta
Tanpa perdamaian
Kita tidak akan bisa membangun bangsa
Rakyat bukan perahu di atas gelombangY
ang terus-menerus terombang-ambing
Di tengah ancaman badai dan topan Kehidupan
Karenanya, Rakyat harus diajak bahu-membahu
Membangun dunia yang lebih adil
Membangun dunia yang lebih maju
Membangun dunia yang lebih sejahtera
Sejarah telah mencatat
Melalui semangat persatuan dan kesatuan
Yang didorong oleh Perasaan senasib sepenanggungan
Bangsa Indonesia telah berjuang
Dalam merebut dan mempertahankan Kemerdekaannya
Sehingga menjadi bangsa yang berdaulat
Para kusuma bangsa
Telah memberi arah yang tepat
Bagi bangsa IndonesiaDalam pergaulan dunia
Tentang bagaimana memperkuat kepribadian
Tentang bagaimana mempertebal harga diri
Menuju masyarakat yang maju
Menuju masyarakat yang mandiri
Menuju masyarakat yang sejahtera
Wahai, Pemimpin bangsaku,
Marilah kita segarkan kembali
Pada ingatan akan sifat-sifat patriotisme
Pada ingatan akan sifat-sifat gotong royong
Pada ingatan akan sifat-sifat nasionalisme
Para kusuma bangsa
Telah mengingatkan, bahwa
Pertengkaran yang berkepanjangan
Saling hujat yang mengundang cacat
Hanya akan
Membuat bangsa tidak bisa membangun
Tonggak dari bangkitnya rasa kebangsaan
Adalah untuk bisa duduk sama rendah
Adalah untuk bisa berdiri sama tinggi
Dengan bangsa-bangsa di dunia
Wahai, Pemimpin bangsaku,
Tanpa kemerdekaan
Rakyat akan takut membangun harapan
Tanpa harapan
Dunia yang fana akan hampa merana.